Selasa, 30 Juni 2015 0 komentar

Lailatul Qadr

CARILAH LAILATUL QADR  😳

Adapun dalam hal mencari lailatul qadr, telah datang sejumlah hadits dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskannya, di antaranya adalah:

Pertama, hadits Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadr pada malam ganjil di antara sepuluh malam terakhir Ramadhan.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry, Muslim, dan Abu Dawud]

Kedua, hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallâhu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِيْ سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِيْ خَامِسَةٍ تَبْقَى

“Carilah (lailatul qadr) pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, pada sembilan malam tersisa, pada tujuh malam tersisa, pada lima malam tersisa.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Abu Dawud]

Ketiga, hadits Ibnu Umar radhiyallâhu ‘anhumâ bahwa beliau berkata, “Seorang lelaki melihat (dalam mimpi) bahwa lailatul qadr (turun) pada malam kedua puluh tujuh. Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

أَرَى رُؤْيَاكُمْ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَاطْلُبُوهَا فِي الْوِتْرِ مِنْهَا

‘Saya melihat mimpi-mimpi kalian (bahwa lailatul qadr berada) pada sepuluh malam terakhir. Carilah (malam itu) pada malam-malam ganjil (di antara sepuluh malam) tersebut.’.” [Diriwayatkan oleh Muslim]

Dalam riwayat Al-Bukhâry disebutkan,

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَتْ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيْهَا فَلْيَتَحَرَّهَا مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ

“Saya melihat bahwa mimpi-mimpi kalian telah bersepakat (bahwa lailatul qadr berada) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa di antara kalian yang ingin mencari (malam) itu, carilah di antara sepuluh malam terakhir.”

Pada riwayat lain oleh Al-Bukhâry juga dari Ibnu ‘Umar disebutkan,

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ

“Saya melihat bahwa mimpi-mimpi kalian telah bersepakat (bahwa lailatul qadr berada) pada tujuh malam terakhir. Barangsiapa di antara kalian yang ingin mencari (malam) itu, carilah di antara tujuh malam terakhir.”

Jumat, 26 Juni 2015 0 komentar

Renungan...

Jangan katakan pada Allah kalau kita punya masalah tapi katakan pada masalah kalau kita punya Allah...

Sultan Muhammad Al Fatih

0 komentar

3 Waktu Mustajab untuk Berdoa di Bulan Ramadhan

3 Waktu Mustajab untuk Berdoa di Bulan Ramadhan 😳

Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa. Ayat tentang puasa dalam surat Al Baqarah yang langsung dilanjutkan dengan ayat tentang doa mengisyaratkan hal ini.

Secara khusus, ada tiga waktu di setiap hari selama bulan Ramadhan yang merupakan waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Berdoa di waktu-waktu ini, insya Allah lebih mudah dikabulkan Allah.

📣 Sepertiga malam terakhir

Pada hari-hari biasa, sepertiga malam yang terakhir juga merupakan waktu mustajabah untuk berdoa. Di bulan Ramadhan, berdoa di waktu ini lebih mudah bagi banyak orang karena umumnya waktu ini adalah waktu sahur.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, niscaya Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

📣 Sepanjang waktu puasa

Yakni sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sebagaimana sabda Rasulullah:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: (pertama) orang yang berpuasa sampai ia berbuka” (HR. Ahmad; shahih lighairihi)

📣 Saat berbuka

Perbanyak doa saat berbuka karena waktu ini juga waktu mustajabah untuk berdoa.

إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

“Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah; hasan)

Jangan sia-siakan tiga waktu ini ya. Setiap hari selama Ramadhan.

Selasa, 23 Juni 2015 0 komentar

Renungan...

Bersabar adalah hal yang susah-susah gampang untuk dilakukan. Bersama dengan momen bulan Ramadhan ini, mari kita mengasah diri supaya menjadi pribadi yang lebih sabar lagi...

InsyaAllah...

Senin, 22 Juni 2015 0 komentar

Tidur Tidak Selalu Ibadah...

TIDUR TIDAK SELALU IBADAH 😴

Tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan Ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan. 

Tidaklah banyak kebaikan dan keberkahan yang bisa diraih oleh orang yang mengisi waktunya hanya dengan tidur saja karena dirinya telah kehilangan banyak kesempatan emas untuk beramal.

Jadi tidur yang bernilai ibadah misalnya seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah (tidur siang agar malamnya kuat menghidupkan dengan ibadah).

Ingatlah ini: setiap amalan tergantung dari niatnya. 😇

Kamis, 18 Juni 2015 0 komentar

Jadilah Tuan Rumah Yang Baik hingga Kita Pantas Menyebut Marhaban Yaa Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan! Selamat datang, Ramadhan! Inilah kalimat yang terdengar menjelang Ramadhan, bahkan masih terdengar walau ia sudah hadir.

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa." ( HR Ahmad dan An-Nasa'I )

Jika kita yang mengucapkan selamat datang, maka berarti kita adalah tuan rumah yang dikunjungi. Betapa terhormatnya kita dikunjungi oleh bulan yang sangat mulia, Ramadhan.
Sebagai tuan rumah, jadilah tuan rumah yang baik, melayani tamu dan melakukan yang diharapkan oleh sang tamu. Berusaha penuhi permintaannya dan tidak cuek dengan tamu kita. Hanya tuan rumah yang baik, yang pantas menyebut "Marhaban ya Ramadhan".

Rabu, 17 Juni 2015 0 komentar

Welcome RAMADHAN 1436 H/2015 M

TELAH DATANG RAMADHAN MUBARAK 😄👏

Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata:

لا أعلم شيئا معينا لاستقبال رمضان سوى أن يستقبله المسلم بالفرح والاغتباط وشكر الله أن بلغه رمضان ووفقه فجعله من الأحياء الذين يتنافسون في صالح العمل، فإن باوغ رمضان نعمة عظيمة.

Artinya: "Aku tidak mengetahui sesuatu apapun yang menolong untuk menghadapi Ramadhan selain seorang muslim menyambutnya dengan rasa senang, gembira dan syukur kepada Allah, yang telah menyampaikannya ke dalam Ramadhan dan memberikan petunjuk untuknya dengan menjadikannya termasuk dari orang-orang yang hidup yang berlomba-lomba dalam beramal shalih, karena SESUNGGUHNYA DATANGNYA RAMADHAN ADALAH NIKMAT YANG AGUNG." lihat Majmu' Fatawa Ibnu Baz, 15/9.

CATATAN:
Barangsiapa yang bersyukur niscaya Allah tambahkan nikmat kepadanya, Barangsiapa yang bersyukur datangnya Ramadhan niscaya Allah tambahkan petunjuk untuknya beribadah dengan sungguh-sungguh di dalam Ramadhan.

Oleh: Ust Ahmad Zainuddin Lc

Selasa, 16 Juni 2015 0 komentar

Marhaban Yaa RAMADHAN...

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarakaatuh...

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1436 H/2015 M...
Mohon Maaf Lahir dan Bathin...
Semoga di bulan yang penuh dengan Rahmat dan Ampunan ini kita semua dapat mencapai derajat Taqwa...
Aamiin...

Wassalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarakaatuh...

Senin, 15 Juni 2015 0 komentar

Bulan RAMADHAN semakin dekat...

BULAN RAMADHAN SEMAKIN DEKAT 😃😇

Abu Bakr al Warraq al Balkhirahimahullah mengatakan,

شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع

“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.”

Sebagian ulama yang lain mengatakan,

السنة مثل الشجرة و شهر رجب أيام توريقها و شعبان أيام تفريعها و رمضان أيام قطفها و المؤمنون قطافها جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر و بمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر

“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu), mereka yang “menghitamkan” catatan amal mereka hendaklah bergegas “memutihkannya” dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan ketaatan) di waktu tesebut.” 😇

Wahai kaum muslimin, agar buah bisa dipetik di bulan Ramadhan, harus ada benih yang disemai, dan ia harus diairi sampai menghasilkan buah yang rimbun. Puasa, qiyamullail, bersedekah, dan berbagai amal shalih di bulan Rajab dan Sya’ban, semua itu untuk menanam amal shalih di bulan Rajab dan diairi di bulan Sya’ban.

Tujuannya agar kita bisa memanen kelezatan puasa dan beramal shalih di bulan Ramadhan, karena lezatnya Ramadhan hanya bisa dirasakan dengan kesabaran, perjuangan, dan tidak datang begitu saja. Hari-hari Ramadhan tidaklah banyak, perjalanan hari-hari itu begitu cepat. Oleh sebab itu, harus ada persiapan yang sebaik-baiknya. 😊

Mari kita persiapkan diri kita untuk mengarungi bulan Ramadhan yang akan datang sebentar lagi. 😃

Ya Allah mudahkanlah dan bimbinglah kami. Aamiin.. 😇

Jumat, 12 Juni 2015 0 komentar

(*) Jumat Barokah (*)

Hendaknya saudaramu mendapatkan tiga hal darimu :

1). Bila engkau belum bisa memberinya manfaat, jangan sampai memberinya mudharat.

2). Bila engkau belum bisa memberinya bahagia, jangan menzholimi atau memberinya duka nestapa.

3). Bila engkau belum bisa memujinya, jangan mencela dan merendahkannya.

Semoga dapat menjadi renungan yg baik bagi perjalanan hidup kita.

(*) (Yahya bin Mu'adz Ar-Razi):
Risalah Al-Qusyairiyah, Imam Al-Qusyairi (*)

Senin, 08 Juni 2015 0 komentar

Renungan

Engkau insan yang bijak disaat dirimu mampu menjawab namun engkau lebih memilih untuk diam agar masalah tidak berkepanjangan...

@Habib Ali Zainal Abidin Alkaff

0 komentar

Renungan

Engkau insan yang bijak disaat dirimu mampu menjawab namun engkau lebih memilih untuk diam agar masalah tidak berkepanjangan...

@Habib Ali Zainal Abidin Alkaff

Kamis, 04 Juni 2015 0 komentar

Assalamu'alaikum...

Sobad, Ibad saat ini ada di Jakarta Islamic Center Jakarta Utara untuk ikut STQ Prop DKI Jakarta XXIII 4-7 Juni 2015

Mohon do'a yaa sobad biar Ibad lancar dan jadi yang terbaik nanti...

Aamiin...

Wassalam...

Selasa, 02 Juni 2015 0 komentar

Barokah Pagi

PAGI PENUH BERKAH

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berdoa: 
" اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

"Ya, Allah, berkahilah umatku pada pagi harinya..." (Shahih Abu Daud: 2606 Syaikh al-Albani)

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma, tatkala melihat seorang anaknya tidur di pagi hari, beliau berkata,

”Bangunlah, engkau tidur saat rejeki dibagi-bagikan.." (Zadul Ma'ad:4/241 Ibnul Qayyim)

Karena di waktu-waktu itu merupakan saat keberuntungan. Aktifitas yang dikerjakan di waktu tersebut memiliki keutamaan. Jikalau seseorang telah berjalan semalam suntuk (safar), mereka tetap tidak diperbolehkan untuk beristirahat pada waktu tersebut hingga terbit matahari.

Di waktu pagi itulah saat permulaan hari dan kuncinya, waktu turunnya rizki dan pembagian rizki serta barakah.

...Maka semestinya (kalau pun tetap harus tidur), maka itu adalah tidur yang sifatnya darurat saja..." (Madarijus Salikin: 1/308)

Jangan salahkan siapa-siapa bila barakah dan rizki kita "tersendat"

Mari hidupkan pagi kita...


 
;